Prabowo Yakin RI Bisa Buat Solar dari Sawit, Bensin dari Tebu dan Singkong - detik

 

Prabowo Yakin RI Bisa Buat Solar dari Sawit, Bensin dari Tebu dan Singkong

Bahtiar Rifa'i

Serang -

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan Indonesia punya modal untuk menjadi negara yang kaya. Dia berharap Indonesia suatu saat nanti tidak akan impor solar karena akan diproduksi dari sawit dan bensin dari etanol tebu, singkong, dan aren.

"Saudara-saudara, kita mungkin nanti satu-satunya negara yang BBM-nya tidak perlu impor lagi, BBM-nya akan kita produksi di Indonesia," kata Prabowo di hadapan relawan Ndaru yang memadati stadion, Serang, Sabtu (27/1/2024).

Produksi solar, Prabowo mengatakan bisa dari kelapa sawit. Saat ini, produksi sawit per tahun adalah 46 juta ton setiap tahun. Kemudian sebentar lagi, produksinya akan menjadi 70 juta ton dan bisa menjadi solar yang tidak ada habis-habisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Solarnya nanti dari kelapa sawit kita. Kelapa sawit kita bisa ubah menjadi solar, kita sekarang produksi 46 juta ton kelapa sawit setiap tahun dan sebentar lagi kita akan produksi 70 juta ton kelapa sawit setiap tahun dan ini akan menjadi solar yang tidak akan habis-habisnya," katanya.

Itu menurut Prabowo adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada Indonesia. Solar dari kelapa sawit juga akan jadi yang paling bersih di dunia dan jadi energi hijau.

"BBM itu, solar itu nanti jadi solar yang paling bersih di dunia, tidak bikin kotor lingkungan. Kita nanti energi hijau, energi sehat, dan energi yang tidak habis-habisnya karena selalu terbaharukan," ucapnya.

Kemudian, Prabowo mengatakan nanti bensin juga dari etanol tebu, singkong dan aren. Indonesia jika bisa mewujudkan itu akan jadi negara yang luar biasa.

"Saudara-saudara nanti bensin nanti dari etanol-etanol, etanol dari tebu, etanol dari singkong, etanol dari aren, kita akan menjadi negara luar biasa," ungkapnya.

Belum lagi, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia adalah pemilik energi geothermal terbesar di dunia. Sumber daya alam itu adalah kekayaan yang bisa dikelola.

"Sekarang tantangannya adalah bisa atau tidak mengelola kita kekayaan itu dan saya katakan bukan kita bisa tau tidak bisa, kita harus bisa. demi anak-anakmu, demi cucu-cucumu kita harus bisa," pungkasnya.

(bri/maa)

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek