Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Terus Dipaksa Pindah ke Sinai - Tribunnews

 

Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Terus Dipaksa Pindah ke Sinai - Tribunnews.com

Kairo akan menangguhkan bahkan membatalkan perjanjian normalisasi dengan Israel, jika Israel secara paksa membuat warga Palestina pindah ke Sinai.

Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Terus Dipaksa Pindah ke Sinai
jcpa
MAU DIKUASAI ISRAEL - Posisi Koridor Philadelphia (alias Poros Salah Al-Din) di Jalur Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Wilayah ini mau dikuasai Israel dengan dalih untuk sepenuhnya mengontrol pergerakan Hamas di Jalur Gaza. - Kairo mengaku akan menangguhkan bahkan membatalkan perjanjian normalisasi dengan Israel, jika pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara paksa terus-terusan memaksa warga Palestina pindah ke Sinai, kata sumber Mesir, yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar Israel, Israel Hayom. 

TRIBUNNEWS.COM - Mesir mengancam akan memutuskan hubungan dengan Israel, jika warga Palestina terus dipaksa pindah ke Sinai.

Kairo mengaku akan menangguhkan bahkan membatalkan perjanjian normalisasi dengan Israel, jika pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara paksa terus-terusan memaksa warga Palestina pindah ke Sinai, kata sumber Mesir, yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar IsraelIsrael Hayom.

Menurut surat kabar Israel, seruan ancaman dari Mesir tersebut disampaikan dalam serangkaian kontak antara pejabat senior Mesir dan Israel, yang kemudian dikomunikasikan kepada "seluruh elit politik-keamanan di Israel".

Dikutip dari Al Arabiya, pejabat pertama yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Israel Hayom bahwa "jika satu pengungsi Palestina lolos (ke wilayah Mesir), perjanjian perdamaian (antara kedua pemerintah) akan dibatalkan."

Sumber lain tidak menyebutkan pembatalan perjanjian tersebut, mengatakan bahwa Kairo akan "menangguhkan" perjanjian tersebut dalam keadaan yang sama.

Genosida etnis Palestina

Segera setelah Israel melancarkan perangnya di Gaza, rencana untuk mengusir paksa warga Palestina di wilayah selatan, langsung terwujud.

Disamarkan dalam sebuah "tindakan keamanan", komando militer Israel memerintahkan warga Palestina di Jalur Gaza utara, pindah ke selatan.

Israel mengklaim bahwa wilayah selatan di Jalur Gaza lebih aman dari perang.

Fakta di lapangan sangat berbeda dengan pernyataan-pernyataan ini, militer pendudukan menyerang konvoi pengungsi, meluncurkan peluru artileri, serta menyerang daerah-daerah yang ditentukan hingga akhirnya melancarkan invasi besar-besaran ke Jalur Gaza selatan pada 1 Deember 2023.

Ribuan warga Palestina telah terdesak menuju perbatasan Palestina-Mesir di selatan. di mana bangunan sementara telah didirikan untuk melindungi seluruh keluarga.

Amarah Mesir Tersulut

Tindakan tersebut dilaporkan telah menyulut amarah para pejabat Mesir.

Kairo telah menyatakan bahwa mereka tidak siap menerima ratusan ribu pengungsi Palestina, dan mengatakan bahwa pengungsian mereka akan menandai berakhirnya perjuangan Palestina.

"Warga Palestina ini akan menjadi masalah permanen Mesir," menurut seorang pejabat Mesir," sebagaimana dikutip oleh Israel Hayom.

Rencana Israel untuk menduduki Poros Philadelphi, juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Mesir.

Poros Philadelphi adalah sebidang tanah di sisi Palestina perbatasan Palestina-Mesir, yang membentang dari persimpangan Karam Abu Salem yang dikuasai Israel hingga Laut Mediterania.

Israel telah mempertahankan kehadiran militer dalam jumlah besar di wilayah ini sampai mereka terpaksa mundur dari Jalur Gaza pada tahun 2005.

Kemungkinan pengambilalihan Poros Philadelphi oleh pendudukan Israel mendapat “tentangan keras” dari pihak Mesir.

Kontrol militer langsung akan mempercepat pembersihan etnis yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, karena hal ini akan memberikan komando militer mereka kendali penuh atas setiap penyeberangan masuk dan keluar Jalur Gaza.

Pada dasarnya, pihak berwenang Israel berusaha untuk sepenuhnya mengisolasi Jalur Gaza dari seluruh dunia, dengan mengerahkan pasukan di satu-satunya wilayah yang menghubungkan wilayah Palestina dengan negara lain.

Perisitiwa Terbaru Perang Israel-Hamas

  • Dilansir Al Jazeera, seorang dokter Palestina terkena tembakan penembak jitu Israel saat bekerja di ruang operasi Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, lapor media lokal.
  • Seorang pria Palestina berusia 21 tahun meninggal di penjara Israel, tempat dia ditahan sejak Mei 2022, kata Masyarakat Tahanan Palestina.
  • AS mengaku pihaknya tidak akan mendukung perluasan operasi darat di Gaza selatan, dan mengatakan “setiap operasi militer besar-besaran di Rafah saat ini akan menjadi bencana”.
  • Kelompok-kelompok hak asasi manusia juga menyatakan keprihatinan bahwa perluasan operasi darat Israel ke Rafah dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi warga sipil Palestina.
  • Serangan pesawat tak berawak Israel telah menewaskan seorang komandan Hizbullah di Lebanon selatan, seiring meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan eskalasi antara kelompok Lebanon dan Israel.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Baca Juga

Komentar