Tampung Caleg Gangguan Jiwa Akibat Gagal Pemilu 2024, RSUD Jiwa Samarinda Siapkan Kamar Rawat Inap - BeritaSatu.

 

Tampung Caleg Gangguan Jiwa Akibat Gagal Pemilu 2024, RSUD Jiwa Samarinda Siapkan Kamar Rawat Inap

BeritaSatu.com

Samarinda, Beritasatu.com - RSUD Jiwa Atma Husada Samarinda, Kalimantan Timur, mulai menyiapkan ruang rawat inap kelas satu untuk menampung para caleg yang mengalami gejala gangguan kejiwaan jika gagal pada Pemilu 2024. Selain itu, pihak rumah sakit juga turut menyiapkan ruang rawat inap kelas dua dan tiga, bagi caleg dengan gangguan kejiwaan yang ditanggung BPJS Kesehatan.

ADVERTISEMENT

Wakil Direktur RSUD Jiwa Atma Husada Samarinda, Rahmawati mengatakan, jika pada pemilu kali ini, ada caleg yang mengalami gejala gangguan jiwa, baik ringan hingga berat, bisa langsung datang ke RSUD Jiwa Atma Husada Mahakam Samarinda agar segera mendapatkan pertolongan medis dari dokter kejiwaan.

"Buat caleg-caleg kita nanti mudah-mudahan memang yang takdirnya tidak terpilih mudah-mudahan tetap sehat baik secara jasmani dan rohani. Namun, apabila ada yang masuk ke gejala gangguan jiwa ringan atau sedang dan berat, silakan datang untuk mendapatkan pelayanan sesuai prosedur operasional standar yang berlaku di rumah sakit," tuturnya saat ditemui Senin (5/2/2024).

Menurut Rahmawati, jika kondisi gejala gangguan jiwa masuk kategori berat dan membutuhkan pertolongan segera, pihak rumah sakit jiwa pun membuka layanan instalasi gawat darurat (IGD), yang beroperasi selama 24 jam penuh.

Sementara itu, jika ada caleg yang mengalami gejala gangguan jiwa ringan pascapemilu nanti, maka dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan di poliklinik yang beroperasi pada hari kerja.

Terkait kelas pelayanan kamar bagi para caleg yang membutuhkan rawat inap akibat gejala gangguan kejiwaan, pihak rumah sakit akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari pasien.

"Jika teman-teman ada yang memang harus dirawat inap, kalau memang memiliki BPJS silakan gunakan BPJS-nya, ditempatkan sesuai dengan kelas BPJS-nya. Namun jika tidak, berlaku sesuai pasien umum, artinya pasien membayar itu pun silakan memilih mau kelas satu, kelas dua atau kelas tiga,” tandasnya.