Langsung ke konten utama

Joe Biden Mendadak Ingin Bantu Warga Palestina Usai Dukung Militer Israel - suara

 Joe Biden Mendadak Ingin Bantu Warga Palestina Usai Dukung Militer Israel

M Nurhadi | Suara.com

Tentara Israel tengah membidik warga Gaza untuk menjadi sasaran tembak ketika menerima bantuan makanan di Gaza, Kamis (29/2/2024). [Tangkap layar]

Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang sebelumnya 'mendukung' genosida di Gaza dengan memberikan dukungan dana dan militer ke Israel kini berencana mengirimkan makanan dan kebutuhan lainnya ke Gaza melalui airdrop militer atau pengiriman udara. 

Biden menyebut, pengiriman bantuan dari udara ini akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sebelumnya, negara-negara lain seperti Yordania dan Perancis telah mengirimkan bantuan dari udara ke Gaza.

"Kita perlu melakukan lebih banyak, dan Amerika Serikat akan melakukan lebih banyak," kata Biden seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu (2/3/2024).

Ia juga menyinggung akan terus menambah bantuan ke Gaza serta mempertimbangkan untuk menyalurkan bantuan dalam skala besar melalui laut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. [Instagram/@joebiden]

John Kirby, Juru Bicara Gedung Putih, menjelaskan bahwa bantuan udara yang dilakukan adalah bagian dari "upaya berkelanjutan". Kemungkinan yang pertama akan dikirim adalah MRE atau makanan siap saji militer. Para pejabat menyatakan bahwa pengiriman udara atau airdrops kemungkinan akan dimulai paling cepat pada akhirnya.

Menurut Kantor Urusan Kemanusiaan PBB, setidaknya ada 576.000 orang di Jalur Gaza yang menghadapi ancaman kelaparan. Selain itu, Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel menyerang warga sipil dan lebih dari 100 orang saat mereka mencoba mendekati konvoi bantuan di dekat kota Gaza pada Kamis pagi.

Israel menyalahkan sebagian besar kematian warga Palestina itu karena kerumunan orang di sekitar truk bantuan, yang menyebabkan mereka terinjak atau tertabrak. Seorang pejabat Israel juga menyatakan bahwa pasukan mereka menembaki kerumunan karena dianggap sebagai ancaman.

Menurut Otoritas Kesehatan Gaza, sebanyak 118 orang dilaporkan tewas dalam insiden pada hari Kamis, dan mereka menyebut peristiwa tersebut sebagai pembantaian oleh tembakan Israel.

Namun, Israel membantah angka tersebut dan menyatakan bahwa sebagian besar korban tewas terinjak atau tertabrak saat kerumunan orang mengerumuni truk bantuan.

Seorang pejabat Israel juga menyatakan bahwa pasukan mereka menanggapi kejadian tersebut dengan menembaki kerumunan massa yang dianggap sebagai ancaman.

Berita Terkait

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek